Rabu, 20 Agustus 2008

Ruang Tanya-Jawab: Perpuluhan

Pertanyaan tentang “PERSEMBAHAN PERPULUHAN”

Dear Dr. Jeff Hammond,

Bolehkah saya mengajukan beberapa pertanyaan tentang Perpuluhan ?

1.Apakah persembahan perpuluhan hanya dipersembahakan melalui Gereja dimana kita berbakti saja? Di Gereja lain apakah boleh ?

2.Bolehkah kita pergunakan perpuluhan kami untuk membantu orang miskin? Apakah tindakan ini bisa diterapkan seperti apa yang dikatakan Tuhan Yesus : Jika engkau memberi makan kepada yang lapar atau baju yang terlanjang, sesungguhnya engkau telah melakukannya untuk Aku ?

3. Bagaimana menghitung perpuluhan dengan kasus seperti ini :

Saya membeli sebuah rumah pada tahun 1996 dengan harga Rp.250 juta (kurs Rupiah terhadap US Dollar pada waktu itu US$ 1 = Rp.2500.-) dan pada tahun ini yaitu 2008 saya telah menjual rumah itu dengan harga Rp.2,2 milyard (kurs Rupiah terhadap US Dollar pada hari itu ialah US$ 1 = Rp.9,100), ada dua cara saya menghitungnya:

a. Harga jual Rp.2,2 milyard / Rp.9100 = US$241758.- dikurangi harga beli:

Rp.250 juta/ Rp.2500 = US$100000

US$241758-US$100000=US$141758

Maka Perpuluhan US$141758 X Rp.9100 X 10 % = Rp.128,999,780.-

b. Menghitung dengan mengabaikan pertukaran kurs:

(Rp.2,2 milyard - Rp.250 juta ) X 10 % = Rp.195,000,000.-

Perhitungan yang benar yang a atau b ?

JN

Dear JN,

Terima kasih atas pertanyaan yang begitu menarik. Izinkan saya menjawab secara tidak langsung dulu dengan mengungkapkan sedikit pelajaran tentang persepuluhan.

Pertama-tama, persepuluhan dimulai di zaman Abraham sebagai tindakan iman (Kejadian 14) sebagai respons terhadap kunjungan dan berkat Ilahi yang diberikan kepadanya. 430 tahun kemudian baru muncul Hukum Taurat (Galatia 3:17) yang tidak dapat membatalkan perjanjian Allah kepada Abraham. Artinya, persepuluhan berdasarkan iman tetap berlaku selama masa Hukum Taurat. Namun, di samping iman, Hukum Taurat menambahkan ‘kewajiban’ dalam mempersembahkan persepuluhan. Pada waktu zaman Hukum Taurat ternyata ada TIGA PERSEPULUHAN bukan hanya satu:

1. Persepuluhan pertama, yaitu 10% yang harus disetor di Rumah Tuhan, tempat umat Tuhan dilayani dan di tempat mereka diberi makanan rohani. Perpuluhan itu adalah untuk kehidupan para pelayan, suku Lewi. Itulah kewajiban bagi Umat Tuhan – Bilangan 18:21-24; Maleakhi 3:8-10. Dalam persepuluhan pertama, 10% dari 10% atau persepuluhan dari persepuluhan adalah untuk kehidupan para Imam (keturunan Harun dan ke-empat anaknya) yang memimpin para pelayan suku Lewi – Nehemia 10:37-38.

2. Persepuluhan kedua, yaitu 10% kedua. Persepuluhan yang kedua tidak disetor di dalam Rumah Tuhan, tetapi disimpan di rumah sendiri sebagai tabungan wajib untuk mempersiapkan dana untuk menutupi biaya dalam melakukan ibadah. Pada khususnya, persepuluhan ini dipakai untuk menutupi biaya perjalanan ke Yerusalem tiga kali setahun pada waktu Masa Raya Paskah, Masa Raya Pentakosta dan Masa Raya Pondok Daun. Biaya perjalanan, makanan dan akomodasi harus ditanggung dari persepuluhan kedua itu dan masing-masing diperintah untuk menggunakannya dengan bersukacita dalam merayakan Masaraya Tuhan itu – Ulangan 12:4-18; 14:2-27; 16:16. Masa kini, mungkin dapat diaplikasi pada biaya menghadiri ibadah dan biaya retreat, seminar dsb.

3. Persepuluhan ketiga, yaitu 10% yang disetor setiap tahun ketiga. Seperti yang kedua, persepuluhan ini tidak disetor di Rumah Tuhan tetapi dalam masing-masing rumah. Persepuluhan ketiga adalah untuk bantuan sosial, untuk memberi makan yang miskin, janda-janda, para pelayan yang susah dan pengembara asing yang melewati negeri kita – Ulangan 14:28-29.

Tiga jenis perpuluhan itu terikat pada Hukum Taurat dan kita tidak lagi hidup dibawa Hukum Taurat, namun ada beberapa prinsip yang diajarkan yang penting:

a. Persepuluhan pertama, seperti persepuluhan Abraham, adalah milik Tuhan dan diberikan kepada Tuhan untuk kehidupan para pelayan. Yesus telah menganjurkan bahwa persepuluhan perlu terus dilakukan – Matthew 23:23; Lukas 11:42. Rasul Paulus telah mengajarkan persepuluhan dan persepuluhan dari persepuluhan sebagai pola menghidupkan para pelayan dan dia mengutip dari sistem Taurat sebagai peneguhannya – 1Korintus 9:6-14. Kesimpulan dari ayat-ayat ini adalah persepuluhan pertama itu masuk di tempat kita dilayani agar mendukung pelayanan disitu dan jangan memberangus mulut lembu yang sedang mengirik! Lihat juga Ibrani 7:1-10.

b. Persepuluhan kedua masa kini dapat diaplikasikan sebagai dana simpanan kita untuk membiaya diri pergi ke ibadah, seminar, retreat, Sekolah Alkitab, yaitu pesta-pesta rohani yang kita mau ikut dan supaya kita bersukacita. Walaupun persepuluhan kedua ini adalah dari Taurat yang tidak lagi berlaku, namun ada prinsip kehidupan yang baik yang dapat kita tarik daripadanya.

c. Persepuluhan ketiga adala tanggung-jawab sosial kita terhadap kaum miskin, anak-anak piatu dan para pelayan yang kesulitan dana. Walaupun persepuluhan ketiga tidak lagi berlaku namun prinsip kasih terhadap orang lain tetap berlaku bahkan adalah lebih kuat – 1Yohanes 3:16-18.

Jadi, dalam mempelajari persepuluhan, yang penting bukan menghitung daun selasih seperti kaum Farisi tetapi apa yang ada dalam hati kita. Apa kita memberi karena terpaksa? Itu sama sekali tidak menguntungkan Anda atau siapapun. Tuhan mencari hati iman yang memberi dengan kasih dan sukarela karena yang demikian akan diberkati.

Secara praktis, kalau menjual rumah untuk membeli rumah lain, kalau itu rumah tinggal, saya merasa tidak ada persepuluhan. Itu hanya ganti rumah, dan kalau kita harus menghitung semua inflasi, kenaikan gaji, perubahan kurs, berapa biaya yang dipakai dalam rumah dsb jangan-jangan kita jadi seperti kaum Farisi itu yang menghitung daun selasih.

Kalau itu adalah rumah kedua sebagai properti investasi, yaitu untuk untung, barulah dihitung laba rugi dalam menghitung keuntungan. Jadi, bukan harga jual tetapi keuntungan yang diperoleh yang merupakan untung untuk menghitung persepuluhan. Prinsip yang sama berlaku untuk semua pedagang. Persepuluhan dihitung dari untung setelah semua biaya dibayar. Sisanya adalah untung.

Dalam persepuluhan Anda, berilah di tempat Anda dilayani dan diberi makanan rohani dan pelayanan penggembalaan supaya ‘lembu’ sanggup melakukan tugasnya. Kalau Anda mau juga membantu pelayan-pelayan yang lain, puji Tuhan! Lakukanlah dengan dana yang lain seperti kita diajarkan dengan prinsip persepuluhan ketiga.

Akhirnya, ingatlah bahwa kita tidak di bawah Hukum Taurat dan sistem 3 persepuluhan tidak lagi diwajibkan kepada kita, namun prinsip-prinsip yang diajarkannya kita ambil dan aplikasikan dalam 3 jenis tanggung-jawab:

i. Tanggung-jawab mendukung pelayanan setempat

ii. Tanggung-jawab mempersiapkan dana untuk ibadah dan pesta-pesta rohani kita.

iii. Tanggung-jawab untuk membantu kaum miskin, janda, piatu dan pelayan yang susah.

Dan tentu di luar persepuluhan, jangan lupa ada persembahan sukarela. Tuhan tidak menghitung daun selasihmu, Dia melihat hatimu, kasihmu dan imanmu!

Tuhan memberkati,

P’Jeff

13 komentar:

Anonim mengatakan...

ijinkan saya untuk menuliskan komentar dan pertanyaan tambahan di sini :) thanks.

mengenai perpuluhan jenis ke-3 ini, kenapa 'sangat jarang' dibicarakan di mimbar-mimbar pak?

kemudian - semoga saya tidak sedang menghitung selasih - , saya ingin menanyakan ini :

]-->Persepuluhan ketiga, yaitu 10% yang disetor setiap tahun ketiga.

apakah ini maksudnya adalah 1x10% dari penghasilan saya, atau 12x10% penghasilan saya ditahun ketiga, atau 3x12x10% dari total gaji saya selama tiga tahun pak?

karena beberapa tahun yang lalu ada seorang teman saya yang menanyakan saya "boleh gak kl perpuluhan saya, sekali2 saya kasih ke orang miskin?" dan saya, yang saat itu diingatkan ttg ayat tersebut, menjawabnya dengan ayat yang sama yaitu di ul 14:28. yang berarti, hanya 1x10% saja.

trims

Hc

Anonim mengatakan...

SAYA HANYA SETUJU JIKA PERPULUHAN ITU DIBERIKAN DIDALAM BENTUK KEBUTUHAN MAKANAN ATAU PUN PAKAIAN.SAYA TIDAK SETUJU DIBERIKN DALAM BENTUK UANG KARENA PADA ZAMAN ISRAEL MEREKA TIDAK DI SURUH TUHAN PERSEMBAHKAN UANG.DAN PADA ZAMAN SEKARANG BANYAK PENDETA DAN HAMBA2X THN YG MENYERONG FIRMAN 10% DARI ARTI DAN MAKSUD THN YG SEBENARNYA.IMAMAT 27:30-33,ULANGAN 14:22-29 DIAYAT INI DGN JELAS PADA ZAMAN ITU THN SURUH MEREKA YG UDAH DIBERKATI DGN PANEN YG BERLIMPAH2X MEMBAYAR 10% DGN BAHAN MAKANAN UNTUK JANDA2X,YATIM PIATU,ORANG ASING DAN SUKU LEWI,BUKAN UTK BANGUN GEDUNG GEREJA YG MEGAH2X UTK DIPAMER DAN DI LIAT ORG.BUKAN UNTUK DANA INI DAN ITU TAPI UNTUK MENGISI PERUT ORG MISKIN.JADI JGN KAMU SURUH ORG MISKIN YG PENGHASILANNYA KURANG DISURUH BAYAR 10%.JADI HAMBA2X TUHAN YG ADALAH ORG UPAHAN JGN SUKA SEMBARANGAN MENYERONG FIRMAN THN YOHANES10:12-13. SEKARANG TAK AKAN LG SUMBANGKAN UANG SAYA JUMLAH BESAR KE GEREJA,YG SY BERIKAN ADALH KPD MEREKA YG BUTUH MAKAN.JADI HAMBA TUHAN JGN CUMA BERKOAR-KOAR DIMIMBAR TENTANG TRANSFORMASI DOANG TAPI TDK PERNAH MEMBERIKAN ULURAN TANGAN KEPADA YG PERUT LAPAR PURA2X BUTA DAN TULI DAN TDK TAU AKAN KEBUTUHAN SI MISKIN DAN SELALU MINTA UANG 10% SAMA JEMAAT.JGN SAMPAI KAMU INJILI ORG TAPI KAMU MALAH MASUK NERAKA. SEKIAN PROTES SAYA JIKA ADA YANG MAU DIBANTAH SAYA SIAP MELAYANI EMAIL SAYA DI lica_cinere@yahoo.com God bless u.

Anonim mengatakan...

Jeff:
Pertama-tama, persepuluhan dimulai di zaman Abraham sebagai tindakan iman (Kejadian 14) sebagai respons terhadap kunjungan dan berkat Ilahi yang diberikan kepadanya.

Komentar:
Ibr 7:4 Camkanlah betapa besarnya orang itu, yang kepadanya Abraham, bapa leluhur kita, memberikan sepersepuluh dari segala rampasan yang paling baik.

Alkitab mencatat Abraham memberi 10% dari harta rampasan, dan hanya tercatat dilakukan 1 (satu ) kali sepanjang umurnya. Memberi 10 (sepuluh) persen dari harta rampasan jelas bukan persepuluhan rutin dari penghasilan/keuntungan.

Memberi 10% dari rampasan jelas berbeda dengan dokrin persepuluhan yang diajarkan sebagian gereja-gereja masa kini. Kasus pemberian sukarela (satu kali) Abraham tidak dapat dijadikan dasar untuk menegakan dokrin persepuluhan (apalagi kalau disertai dengan ancaman kutuk belalang).


Jeff:
Yesus telah menganjurkan bahwa persepuluhan perlu terus dilakukan – Matthew 23:23; Lukas 11:42.

Tanggapan:
Jelas tercatat bahwa Matthew 23:23; Lukas 11:42 adalah perkataan Yesus kepada ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Apalah berarti Yesus telah menganjukan bahwa persepuluhan perlu terus dilakukan? Tidak. Kesimpulan itu terlalu berani.

Yesus menegur orang Farisi dan ahli Taurat karena mereka melalaikan hukum Taurat.
Kenapa Yesus menegur? Karena sebagai orang Israel, para Farisi dan ahli Taurat, wajib melakukan persepuluhan. Mereka terikat hukum Taurat selamanya.

Bagi orang Israel, hukum Taurat harus dilakukan semuanya, tanpa kecuali. Tapi orang-orang Kristen sudah tidak hidup dibawah hukum Taurat.

Mat 23:23 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
Luk 11:42 Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.



Jeff:
Rasul Paulus telah mengajarkan persepuluhan dan persepuluhan dari persepuluhan sebagai pola menghidupkan para pelayan dan dia mengutip dari sistem Taurat sebagai peneguhannya – 1Korintus 9:6-14.

Komentar:
1Korintus 9:6-14 tidak bicara tentang persepuluhan!

Tapi kalau tetap mau mengutip Rasul Paulus di 1Kor 9:6-14, sebaiknya juga meneladani Rasul Paulus di 1Kor 9:18 Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.

Siapa yang dimaksud para pelayan dalam konteks ini?
Pendeta? Full-Time? Atau seluruh jemaat?


Jeff:
Walaupun persepuluhan ketiga tidak lagi berlaku namun prinsip kasih terhadap orang lain tetap berlaku bahkan adalah lebih kuat – 1Yohanes 3:16-18.

Komentar:
Jeff benar, persepuluhan tidak berlaku lagi . 1Yohanes 3:16-18 tidak berbicara tentang persepuluhan, tapi tentang mengasihi. Prinsip kasih tidak sama dengan hukum Taurat - persepuluhan.

Jemaat perlu diajar sesuai dengan apa yang tertulis pada Firman. Dokrin harus diujui Firman, kalau tidak lulus, dokrin harus diubah.

Ajarkan jemaat untuk bertanggung jawab, memberi dengan sukacita, murah hati, rela hati, kepada yang membutuhkan dll sesuai dengan prinsip kasih, daripada menanam dokrin persepuluhan.

1Yoh 3:16 Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
1Yoh 3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?
1Yoh 3:18 Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.

Anonim mengatakan...

jika kita seorang petani,,,baiklah kita membri sesuai apa yg kita hasilkan.
jika kita seorang pengusaha...baiklah kita berikan sesuai apa yg kita hasilkan...

LAKUKANLAH APA YANG ENGKAU PANDANG BAIK. terlebih memberi daripada menerima.
Tuhan memberkati.

Anonim mengatakan...

Mr. Jeff,
Hanya suku Lewi dari bani Israel yg berhak menerima perpuluhan.
jangan anda meniru perintah Tuhan ini dengan meminta diberikan perpuluhan daripada orang2 kafir/gentiles.

Kini korban bakaran telah diganti oleh Domba Allah Jesus Kristus dan kitalah menggantikan suku Lewi sbg imam2 Tuhan. jadi kalau perpuluhan masih harus diadakan berarti kita harus memberi kpd diri sendiri.

Gereja Tuhan yg mula2 menjual harta mereka dan rumah2 serta hidup bersama menanggung biaya hidup, tapi ini tidak bisa lagi kita tiru di jaman ini.

dan sehubungan dengan hukum Taurat yg tidak berlaku lagi Rasul Paulus hanya meminta umat kafir/Gentiles menjauhkan diri dari darah, makanan yg dipersembahkan kpd berhala dan dari daging binatang yg tdk disembelih serta dari perjinahan.

Berilah kalau bisa lebih dari sepersepuluh.

HalleluYah

Anonim mengatakan...

ssJEFF.

ANDA MENGAMBIL CONTOH ABRAHAM YG MEMBERI PERPULUHAN DARI RAMPASAN PERANG, APAKAH UMAT ANDA HARUS MENYERBU DAN MENJARAH TOKO ?
TOLONG JANGAN PAKAI CONTOH INI LAGI YA ?

SALAM DAMAI KRISTUS

HALLELUYAH

Anonim mengatakan...

Salam Sejahtera Kristus,

if you live during the early church of the 12 Apostles where the Temple of God still stood in Jerusalem, u shall understand why the Apostles never impose tithes to fellow believers because

1. If the Apostles impose tithes to the believers then the Levit priests n the whole jews in
jerusalem shall stone them to death as that wasn't their right to do so n they shall
be punished by the Jewish Law.
2. If the Apostles were caught keeping tithes from believers then the whole jews in
jerusalem shall stone them to death because tithes is kept at the God's store house in
the Temple - other people keeping it at their house is against their Law.
3. If the Apostles receive tithes from gentiles - the Levit priests n the whole jews in
jerusalem shall stone them to death as that Covenant was for the Israelites only,
gentiles donating tithes shall disgrace their Covenant n shall b stoned to death.
4. The 12 Apostles spread Gospel in spite of the fact that the Temple of God still stood
in Jerusalem until 70 years AD -during this time TITHES r still paid to the temple of God.
5. the Apostles did not donate tithes to the Temple of God, they r not spreading the Old Covenant


The Biblical Tithe was crops and herds grown and/or raised by Jews in Israel, and given to the Levites. not 10% of gentiles income !!!

The Tithe was never money. It was never acceptable for non-Jews to Tithe. Jews living outside Israel did not Tithe. Jews inside Israel who did not grow or raise food did not Tithe (because they had nothing to Tithe).

God has given us a NEW Covenant. Anyone adhering to the OLD denies Christ's life, death, and resurrection (Galatians 5::4 - ,6

u r not a circumsized Israelites n r not binded to TITHES - read Galatians 5:3

For I testify again to every man that is circumcised, that he is a debtor to do the whole law.

if one church impose tithes then all Christians in the world also have the right to that money because they r the same Body n Witness of Jesus Christ. the church has no right at all straddling tithes money and is against the Law of Old Covenant.

to be a Witness of God does not require payment, u dont ask money "later" from people
when u testify. people donate voluntarily.

St.Paul who wrote the majority of Gospel - made money by working as a tent maker
at the shop of aquila n priscila. He financed his own need because He got no payment for being a witness of God. neither He paid 1/10 of his income to the TEMPLE.

HalleluYah

Anonim mengatakan...

perpuluhan hanya menambah umat dan kekayaan para pendeta saja, sedangkan di indonesia yang susah banyak sekali

Caba perhatikan gereja ada di mana mana untuk kota besar , tapi penderitaan masyarakat hampir tidak tersentuh ,kalau ada hanya berupa bumbu masak saja

Unknown mengatakan...

Mr. Jeff
Saya mau tanya soal persembahan persepuluhan, saat istri saya melahirkan buah hati kami, perlu perawatan di rumah sakit, dan pengeluaran biaya saya tanggung sendiri dulu, kemudian saya klaim biaya perwatan rumah sakit yang sudah saya keluarkan dari biaya pribadi saya ke perusahaan tempat saya bekerja, kemudian dari perusahaan saya mendapatkan penggantian biaya rumah sakit yang sudah saya keluarkan terlebih dahulu, apakah uang penggatian dari perusahaan ini saya wajib persembahan persepuluhan?
atas jawabannya saya ucapkan terima kasih

Unknown mengatakan...

Syalom pak Jeff. Saya telah membaca buu Bapak mengenai persepuluhan> Yang saya ingin tanyakan ialah mengenai persembahan sulung. Apakah persembahan sulung masih relevant dengan kita atau hanya untuk orang Israel saja? Apakah benar persembahan sulung harus setiap tahun atau hanya sekali saja? Berapa besaran buah sulung itu, apakah sebagian atau seluruhnya? Mohon penjelasannya pak. Thanks gbu

Anugerah mengatakan...

>>>>>>>>>>
Satu hal yang terpenting bagi kita, jika kita mengakui umat beriman kepada Kristus dan mengikuti ajaran para rasul, yaitu, jika kita melakukan ibadah "Persembahan Persepuluhan", dimana ajaran itu tidak pernah di jalankan dan di ajarkan oleh Kristus dan para rasul dan murid-murid rasul, lalu kita melakukan dan mengajarkan akan "persepuluhan" ini, maka secara tidak sadar dan secara tidak langsung, kita telah menafikan dan melangkahi dan menganggap ajaran Kristus dan para rasul dan bapa-bapa gereja purba yang tercatat di Injil tidaklah sempurna dan tidak cukup, ini berarti secara tidak langsung juga seperti penghinaan kepada ajaranNya dan pribadiNya.

Umat memang wajib untuk membantu gereja, misi gereja, nafkah para pengajar dan pekerja rohani di gereja dan umat-umat yang perlu di bantu di lingkungan kita, namun itu bukan berarti kita harus melangkahi apa yang telah di jelaskan oleh para rasul di Injil dengan melakukan dan mengajarkan persembahan menggunakan target tertentu seperti persepuluhan, padahal para rasul mengajarkan di Injil adalah "memberi dengan sukacita dan sukarela sesuai kemampuan"

Justru kita harus yakin bahwa semua kebutuhan yang di sebut diatas akan bisa terpenuhi jika benar-benar tulus dan murni melaksankan perintah Tuhan dalam bergereja dan beriman, dan ini sudah di buktikan oleh / dari mulai berdirinya gereja dan mulai timbulnya umat abad-abad pertama sampai sekarang yang tidak melakukan dan mengajarkan persepuluhan, mereka bisa tumbuh dan berkembang pesat yang semata-mata atas pertolongan Tuhan bukan pertolongan uang (mamon).

Jika demikian, bahwa alasan gereja mengesahkan persepuluhan dengan alasan yang di kemukan di atas, sebenarnya sudah tidak benar, dan di sisi lain menunjukkan kuatirnya / kurangnya iman gereja tersebut dan meragukan akan pemeliharaan dan pelenggaraan Tuhan dan Kuasa Tuhan itu sendiri kepada gereja yang berdiri atas namaNya.

Besar kemungkinan, bahwa gereja yang menitik beratkan dan membebankan dan mewajibkan bagi umatnya untuk melakukan persepuluhan alasannya adalah keuntungan pribadi (umumnya memang begitu, walaupun ada sedikit yang tidak) dan selanjutnya secara tidak langsung mengajarkan umatnya hitung-hitungan dengan Tuhan karena ada ming-iming berkat materi akan mengalir kepada yang melakukan persepuluhan (duniawi), apalagi salah satu ayat "sakti" yang di tampilkan oleh gereja tersebut adalah ayat-ayat PL kitab malekahi dll.

bersambung..........

Anugerah mengatakan...

sambungan.....

Jika persepuluhan itu adalah penting dan sentral serta harus di lakukan dan di ajarkan kepada umatnya, kenapa satu ayatpun di PB tidak di perintahkan dengan gamblang dan lugas tentang hal ini oleh para rasul. Secara keturunan para rasul adalah bangsa Yahudi, dan secara keimanan, beliau-beliau adalah rasul-rasul Tuhan Yesus, dan beliau-beliau termasuk Tuhan Yesus sendiri juga tidak melakukan dan mengajarkan hal tsb. Dan beliau-beliau tersebut tentu lebih paham, mengerti, pandai dan suci dari siapapun dari umat kristiani. Apakah kita-kita ingin mengatakan kita lebih dari beliau-beliau sehingga melakukan dan mengajarkan apa yang tidak dilakukan dan di ajarkan beliau-beliau ?

Para pengajar, penganut dan pendukung persepuluhan seringkali menuduh kepada mereka yang tidak menjalankan dan mengajarkan persepuluhan dengan tuduhan tidak taat dn setia.

Taat dan setia adalah menuruti apapun yang di perintahkan oleh Tuhan Yesus dan para rasul, baik yang di teladankan dalam tindakan maupun dalam pengajaranNya, dan tidak melakukan apapun yang tidak di perintahkan dan di ajarkan oleh Tuhan Yesus dan para rasul, baik yang di contohkan melalui tindakan maupun pengajaranNya (tidak mengurangi dan menambahkan apa yang telah di ajarkan / di jelaskan dalam Injil), inilah baru di sebut Taat dan Setia yang benar. jika seseorang menambah dan mengurangi apa yang di ajarkan Tuhan Yesus dan para rasul maka itu namanya tidak taat dan tidak setia.

Ingat "memberi dengan sukacita, sukarela dan sesuai kemampuan bukan berarti lebih rendah nilainya, tapi bisa lebih dari persepuluhan ataupun kurang dari persepuluhan, namun esensinya adalah sesuai dengan perintah dan ajaran para rasul" (tidak di tambah maupun di kurangi). dan "mempersembahkan dan memberi tidaklah boleh dicanangkan terlebih dahulu".. Ingat juga berbuat baik tidak sesuai ajaran Kristus dan para rasul belum tentu itu adalah benar walaupun itu dalam PL, salah satu contoh "kamu telah mendengar firman, kasihilah sesamamu, dan bencilah musuhmu (PL), tapi aku berkata kepadamu, kasihilah musuhmu, dan (PB) ........." ini sama juga dengan "kamu telah mendengar firman, persembahkan perpuluhan (PL), tapi aku berkata kepadamu, berilah dengan sukacita dan sukarela sesuai kemampuan (PB)", jadi yang mana mau anda ikuti, yang lama atau yang baru ????

Anugerah mengatakan...

Melakukan dan mengajarkan perpuluhan berdasarkan PL maka akan mendatangkan BERKAT secara materi (lahir) namun akan mendatangkan KUTUK secara rohani (batin), karena dengan melakukan hal tsb, secara tdk langsung sudah menafikan dirinya sendiri sebagai israel rohani (kristiani) yang mana didapat dari karya penebusan dari Tuhan Yesus, selain itu melakukan hal ini secara otomotis menafikan ajaran Injil dan pribadi Kristus dan para rasul yang tidak menjalankan dan mengajarkan hal ini.

Namun jika persembahan tsb di lakukan berdasarkan PB "memberi dengan sukacita, sukarela dan sesuai dengan kemampuan" maka akan mendatangkan BERKAT secara materi (lahir) maupun Rohani (batin), karena inilah ajaran yang di ajarkan oleh Tuhan Yesus.