Pertanyaan tentang soal HARI SABAT
Saya ingin menanyakan tentang Hari Sabat, sebab saudara saya selalu mengatakan kalau hari sabat adalah hari yang dikuduskan Tuhan, jadi kita tidak boleh melakukan kegiatan apapun selain bersekutu dengan Tuhan di rumah atau di gereja. Bagaimana pandangan Abbalove tentang hari sabat. Thx, GBU. RC
Dear RC,
Ada dua segi untuk kita melihat Hari Sabat. Yang pertama adalah sebagai prinsip perhentian dalam rencana Allah dan yang kedua adalah sebagai perintah Hukum Taurat.
Pertama, sebagai prinsip perhentian dalam rencana Allah
Dalam Kitab Kejadian (Kejadian 1-2), Allah telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari lalu berhenti pada hari ketujuh. Inilah minggu pertama dalam karya Allah di bumi. Pada waktu itu, perhentian pada hari ketujuh bukanlah suatu perintah untuk siapapun dan memang adalah demikian selama 2500 dari zaman Adam sampai zaman Musa. Artinya, lebih separuh waktu dalam Perjanjian Lama tidak ada Hukum Taurat dan tidak ada perintah Hari Sabat!
Dalam Kitab Ibrani 4:4-9, kita melihat bahwa prinsip perhentian adalah nubuatan tentang milenium, hari ketujuh dalam minggu kedua:
“Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya." Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka. Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain. Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.”
Minggu pertama adalah Minggu Penciptaan dan minggu kedua adalah Minggu Penebusan dari kejatuhan Adam sampai akhir 1000 tahun damai. Tiap hari adalah 1000 tahun (2Petrus 3:8; Mazmur 90:4). Hari ketujuh dalam minggu kedua rencana Allah itu adalah millenium atau 1000 Tahun Damai yang dibicarakan dalam 2Petrus 3:7-10 dan Wahyu 20.
Jadi, aslinya Hari Ketujuh, adalah hari perhentian, yaitu tanda bahwa karya Allah sudah selesai dengan sempurna. Itulah yang kita lihat dalam Kejadian 1-2 dan Ibrani 4; 2Petrus 3 dan Wahyu 20, dan tidak ada unsur perintah bahwa tidak boleh bekerja.
Kedua, sebagai perintah Hukum Taurat
Setelah 2500 tahun sejarah dari Adam sampai Musa baru Hukum Taurat diberikan. Apa sebabnya Hukum Taurat diberikan dan untuk berapa lama Hukum Taurat berlaku? Hukum Taurat diberikan atau ditambahkan karena kejahatan manusia seperti dijelaskan Rasul Paulus, dan hanya diberikan sampai Kristus datang sebagai penggenapan janji Allah sebagai keturunan Abraham, Galatia 3:7-19. Perhatikan bahwa Hukum Taurat hanya diberikan sampai Kristus datang dan setelah itu tidak berlaku karena sudah digenap Kristus sehingga Hukum Taurat dibatalkan – Efesus 2:15; Ibrani 7:18.
Karena Israel melanggar janji Tuhan dan kesempatan menjadi kerajaan imam (Keluaran 19:4-6; Keluaran 32), maka mereka mendapat Hukum Taurat dan Imamat Harun-Lewi menggantikan Imamat Rajani. Oleh sebab itu turunlah perintah Hari Sabat dan hukum tidak boleh bekerja pada hari ketujuh. Selama 1500 tahun dari Musa sampai Yesus, Hukum Taurat itu berlaku, tetapi Hukum Taurat adalah lemah dan tidak berguna – Ibrani 7:11-19. Seperti dikatakan dalam Ibrani 7:12, “jikalau imamat berubah, dengan sendirinya akan berubah pula hukum Taurat itu.” Jadi, tidak ada lagi Imamat Harun-Lewi, tidak ada lagi Hukum Taurat maka tidak ada lagi Hari Sabat!
Oleh sebab itu Rasul Paulus menyimpulkan dalam Kolose 2:13-17 bahwa Hukum Taurat adalah musuh kita yang dibatalkan Kristus di atas kayu salib sehingga kita sekarang dibebaskan dan tidak lagi dihukum menurut syariat Taurat dengan Hari Sabatnya:
“Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka. Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.”
P'Jeff