Sabtu, 23 Agustus 2008

Ruang Tanya Jawab: Hari Sabat

Pertanyaan tentang soal HARI SABAT

Saya ingin menanyakan tentang Hari Sabat, sebab saudara saya selalu mengatakan kalau hari sabat adalah hari yang dikuduskan Tuhan, jadi kita tidak boleh melakukan kegiatan apapun selain bersekutu dengan Tuhan di rumah atau di gereja. Bagaimana pandangan Abbalove tentang hari sabat. Thx, GBU. RC

Dear RC,

Ada dua segi untuk kita melihat Hari Sabat. Yang pertama adalah sebagai prinsip perhentian dalam rencana Allah dan yang kedua adalah sebagai perintah Hukum Taurat.

Pertama, sebagai prinsip perhentian dalam rencana Allah

Dalam Kitab Kejadian (Kejadian 1-2), Allah telah menciptakan langit dan bumi dalam enam hari lalu berhenti pada hari ketujuh. Inilah minggu pertama dalam karya Allah di bumi. Pada waktu itu, perhentian pada hari ketujuh bukanlah suatu perintah untuk siapapun dan memang adalah demikian selama 2500 dari zaman Adam sampai zaman Musa. Artinya, lebih separuh waktu dalam Perjanjian Lama tidak ada Hukum Taurat dan tidak ada perintah Hari Sabat!

Dalam Kitab Ibrani 4:4-9, kita melihat bahwa prinsip perhentian adalah nubuatan tentang milenium, hari ketujuh dalam minggu kedua:

“Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya." Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka. Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain. Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.”

Minggu pertama adalah Minggu Penciptaan dan minggu kedua adalah Minggu Penebusan dari kejatuhan Adam sampai akhir 1000 tahun damai. Tiap hari adalah 1000 tahun (2Petrus 3:8; Mazmur 90:4). Hari ketujuh dalam minggu kedua rencana Allah itu adalah millenium atau 1000 Tahun Damai yang dibicarakan dalam 2Petrus 3:7-10 dan Wahyu 20.

Jadi, aslinya Hari Ketujuh, adalah hari perhentian, yaitu tanda bahwa karya Allah sudah selesai dengan sempurna. Itulah yang kita lihat dalam Kejadian 1-2 dan Ibrani 4; 2Petrus 3 dan Wahyu 20, dan tidak ada unsur perintah bahwa tidak boleh bekerja.

Kedua, sebagai perintah Hukum Taurat

Setelah 2500 tahun sejarah dari Adam sampai Musa baru Hukum Taurat diberikan. Apa sebabnya Hukum Taurat diberikan dan untuk berapa lama Hukum Taurat berlaku? Hukum Taurat diberikan atau ditambahkan karena kejahatan manusia seperti dijelaskan Rasul Paulus, dan hanya diberikan sampai Kristus datang sebagai penggenapan janji Allah sebagai keturunan Abraham, Galatia 3:7-19. Perhatikan bahwa Hukum Taurat hanya diberikan sampai Kristus datang dan setelah itu tidak berlaku karena sudah digenap Kristus sehingga Hukum Taurat dibatalkan – Efesus 2:15; Ibrani 7:18.

Karena Israel melanggar janji Tuhan dan kesempatan menjadi kerajaan imam (Keluaran 19:4-6; Keluaran 32), maka mereka mendapat Hukum Taurat dan Imamat Harun-Lewi menggantikan Imamat Rajani. Oleh sebab itu turunlah perintah Hari Sabat dan hukum tidak boleh bekerja pada hari ketujuh. Selama 1500 tahun dari Musa sampai Yesus, Hukum Taurat itu berlaku, tetapi Hukum Taurat adalah lemah dan tidak berguna – Ibrani 7:11-19. Seperti dikatakan dalam Ibrani 7:12, “jikalau imamat berubah, dengan sendirinya akan berubah pula hukum Taurat itu.” Jadi, tidak ada lagi Imamat Harun-Lewi, tidak ada lagi Hukum Taurat maka tidak ada lagi Hari Sabat!

Oleh sebab itu Rasul Paulus menyimpulkan dalam Kolose 2:13-17 bahwa Hukum Taurat adalah musuh kita yang dibatalkan Kristus di atas kayu salib sehingga kita sekarang dibebaskan dan tidak lagi dihukum menurut syariat Taurat dengan Hari Sabatnya:

“Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib: Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka. Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus.”


P'Jeff

Jumat, 22 Agustus 2008

Ruang Tanya Jawab: Kepenatuaan

Pertanyaan tentang soal KEPENATUAAN

Meskipun saya bukan jemaat Abbalove Ministries, (saya berasal dari Gereja Isa Almasih) tapi saya sangat paham dengan "isi perut" Abbalove Ministries, karena banyaknya teman saya yang suka dengan antusias "berpromosi" Gereja yang Anda Pimpin ber-enam. Saya melihat dengan kemajuan yang begitu pesat dari Gereja anda, maka saya menghimbau agar Para Penatua bisa mengangkat seorang Penatua yang baru yang saya rasa telah teruji kesetiannya terhadap Abbalove Ministries. Beliau adalah ................... Terima kasih atas perhatian Para Penatua yang bijaksana. Terima kasih.

RY

Dear RY,

Terima kasih atas pertanyaan dan usulan yang menarik.

Dalam Alkitab seorang penatua (presbuteros/episkopos) mempunyai tugas memimpin jemaat, menggembalakan domba-domba Tuhan. Kamus Alkitab di belakang Alkitab bahasa Indonesia berkata:

Penatua Dalam Kisah para Rasul dan surat-surat para rasul, penatua-penatua (kadang-kadang juga disebut: tua-tua jemaat) merupakan para pemimpin yang bertanggung jawab atas kehidupan jemaat. Tugas mereka ialah “menggembalakan kawanan domba Allah ... sebagai teladan bagi kawanan domba itu”, dalam tanggung jawab kepada “Gembala Agung” (1Ptr.5:1-4).”

Anda boleh juga melihat di bagian yang sama tentang Gembala di mana dikatakan, “...para penatua jemaat Kristen diberi tugas menggembalakan jemaat....”

Maka di Abbalove Ministries, cara kepemimpinan adalah berdasarkan prinsip kepemimpinan majemuk ini yang dipakai secara umum di dalam Gereja Perjanjian Baru (Kisah 15:4; 14:23; 20:17-28; Filipi 1:1; 1Timotius 4:14; 5:17; Titus 1:5; Ibrani 13:7-8; Yakobus 5:14; 1Petrus 5:1-7; Wahyu 4:4-11; 5:8-14). Allah sendiri adalah Kepenatuaan Majemuk yang asli yang menjadi teladan untuk semua pemimpin – bhinneka tunggal ika!

Dalam menentukan para penatua ke depan, sebenarnya kami mengakui bahwa sudah beberapa di Abbalove yang siap dan memenuhi persyaratan bahkan sekarang ini berfungsi sebagai penatua, namun ada soal timing, waktunya Tuhan. Pada saat ini kami berenam, dalam konsultasi dengan kawan-kawan lain, dan dalam pergumulan dengan Tuhan, sedang mencari visi dan pola pelayanan masa depan bagi Abbalove. Kami percaya kami harus mengalami perubahan tetapi pada waktu dan kecepatan yang ditunjuk Tuhan.

Hal-hal indah akan terwujud dan kami mohon kalian sabar dan mendukung dalam doa, supaya benar-benar hikmat Tuhan dinyatakan.

Tentu kepenatuaan bukan kompetisi popularitas maka nama calon atau usulan Anda tidak dicantumkan, namun terima kasih atas sarannya.

Terima kasih,

P’Jeff

Ruang Tanya Jawab: Antikristus

Pertanyaan Tentang Kitab Wahyu & Antikristus

P'Jeff,
Maaf saya ingin bertanya soal penafsiran kitab Wahyu 13 dan 17, menurut tafsiran http://worldslastchance.com/ bahwa akan ada perubahan2 besar yang akan terjadi sebentar lagi. Untuk lebih jelasnya saya akan memberi link youtube. Nubuatan Wahyu 17:

www.youtube.com/watch?v=ft-uJC4DYqQ

www.youtube.com/watch?v=zkQcYL61mAE&feature=related

Nubuatan Wahyu 13:
www.youtube.com/watch?v=NM6EYKnFt_I&feature=related

www.youtube.com/watch?v=BXxtPmfADew&feature=related

Dan mungkin lebih jelas di situsnya sendiri www.worldslastchance.com dan di situsnya sendiri ada bahasa english dan bahasa Indonesia. Pertanyaan saya apakah hal ini bisa dipercaya?

ND

Dear ND,

Terima kasih atas pertanyaanmu. Saya sudah membuka dan menonton video-video ini dan yang dikemukakan, walaupun menarik, tidak sesuai dengan kenyataan. Ada puluhan tafsiran tentang munculnya Antikristus termasuk yang dikemukakan dalam video-video ini yang menyatakan Paus sebagai Antikristus.

Ajaran bahwa Paus adalah Antikristus sudah ada sejak zaman Reformasi dan Marthen Luther, dan adanya banyak gejala yang menyerupai penjelasan tentang Antikristus dapat dilihat di dalam ajaran dan praktek Gereja Katolik. Namun ada hal-hal di dalam Gereja lain dan agama lain yang juga dapat disebut untuk mengidentifikasi siapa sebenarnya si Antikristus yang akan muncul di akhir zaman.

Yang penting untuk kita perhatikan saat ini adalah tanda-tanda yang dicatat dalam Firman Tuhan karena Antikristus yang akan muncul akan menguasai semua agama dan semua politik dan semua perdagangan di dunia. Maka situasi kaos di atas bumi akan semakin buruk, mungkin sebagai akibat pemanasan global, bencana-bencana dahsyat seperti kalau Super volcano Toba atau Yellowstone meledak, atau terjadi perang nuklear di Timur Tengah dll sebagainya sehingga ekonomi dunia ambruk, hasil pertanian hancur, ikan-ikan laut mati dan semua sumber air bersih menjadi tercemar. Keadaan seperti itu dapat menyebabkan semua orang mencari Juruselamat. Orang Yahudi mungkin menyebutnya Mesias, umat Kristen mungkin menyebutnya Kristus dan umat Islam mungkin menyebutnya Mahdi. Seluruh dunia akan siap menerimanya sebagai satu-satu jalan keluar dari krisis multidimensi – perang, penyakit, kelaparan, krisis air, pangan, perang agama dsb sehingga satu orang itu akan dianggap jawaban, namun dia itulah si Antikristus, penganiaya orang percaya yang benar.

Antikristus ini menunggangi agama, politik dan ekonomi agar seluruh dunia dikontrolnya (Wahyu 13, 17). Tetapi siapakah dia? Apakah itu sungguh jelas? Mungkin belum. Saat munculnya identik dengan awal masa Aniaya Besar dan masa pelayanan kedua saksi Yesus, Musa dan Elia (Wahyu 11), penyingkiran Gereja sempurna (Wahyu 12) dan masa pemerintahan Antikristus (Wahyu 13).

Dalam bahasa Yunani, bahasa asli Perjanjian Baru, hanya dua orang dalam Alkitab disebut ‘anak jahanam’, ‘anak kebinasaan’ atau ‘anak durhaka’ yaitu Yudas Iskariot (Yohanes 17:12) dan Antikristus sendiri (2Tesalonika 2:3). Antikristus dan sifat-sifatnya diungkapkan oleh Yesus (Yohanes 16:1-3) dan Rasul Yohanes (1Yohanes 2:18-22). Antikristus juga adalah seorang yang sangat Karismatik dan aktif dalam pelayanan mukjizat sehingga seluruh dunia akan mengikuti dia (Wahyu 13:3,11-17; 2Tesalonika 2:9-11)

Ciri-ciri si Antikristus dapat disimpulkan sbb:

1. Seorang pemersatu agama di dunia

2. Seorang yang yang ahli dalam politik internasional

3. Seorang yang mengontrol ekonomi dunia

4. Seorang penganiaya, yang atas nama Allah, membunuh orang percaya sejati

5. Seorang yang akan memerintah dunia dari Yerusalem sebagai Diktator

6. Seorang pengkhianat atas Yesus, murid (bintang) yang gugur (Wahyu 9:1-11; 17:8), yang menjual dirinya tubuh, jiwa dan roh kepada Iblis.

7. Seorang yang akan berkuasa atas kota yang didirikan atas 7 bukit (Wahyu 17). Ada beberapa calon untuk kota seperti itu antara lain Amman di Jordan, dan Roma di Italia.

Jangan kita mengambil kesimpulan terlalu cepat, namun kita berjaga-jaga dan membaca tanda-tanda zaman karena semakin dekat hal-hal itu akan lebih jelas.

Tujuan kita sebagai orang Kristen adalah menyelesaikan tugas kita SEBELUM zaman Antikristus tiba, karena pada waktu zaman Antikristus, Gereja Pemenang akan berpesta dengan Tuhan Yesus, merayakan kemenangan-Nya dan penyelesaian tuaian akhir. Gereja Pemenang akan tetap di bumi, namun terlindung dan akan langsung menyaksikan murka Allah dicurahkan di atas kerajaan Antikristus dan Nabi Palsu (Wahyu 12; Mazmur 91; Mazmur 23; Wahyu 15-19).

P'Jeff

Rabu, 20 Agustus 2008

Ruang Tanya-Jawab: Perpuluhan

Pertanyaan tentang “PERSEMBAHAN PERPULUHAN”

Dear Dr. Jeff Hammond,

Bolehkah saya mengajukan beberapa pertanyaan tentang Perpuluhan ?

1.Apakah persembahan perpuluhan hanya dipersembahakan melalui Gereja dimana kita berbakti saja? Di Gereja lain apakah boleh ?

2.Bolehkah kita pergunakan perpuluhan kami untuk membantu orang miskin? Apakah tindakan ini bisa diterapkan seperti apa yang dikatakan Tuhan Yesus : Jika engkau memberi makan kepada yang lapar atau baju yang terlanjang, sesungguhnya engkau telah melakukannya untuk Aku ?

3. Bagaimana menghitung perpuluhan dengan kasus seperti ini :

Saya membeli sebuah rumah pada tahun 1996 dengan harga Rp.250 juta (kurs Rupiah terhadap US Dollar pada waktu itu US$ 1 = Rp.2500.-) dan pada tahun ini yaitu 2008 saya telah menjual rumah itu dengan harga Rp.2,2 milyard (kurs Rupiah terhadap US Dollar pada hari itu ialah US$ 1 = Rp.9,100), ada dua cara saya menghitungnya:

a. Harga jual Rp.2,2 milyard / Rp.9100 = US$241758.- dikurangi harga beli:

Rp.250 juta/ Rp.2500 = US$100000

US$241758-US$100000=US$141758

Maka Perpuluhan US$141758 X Rp.9100 X 10 % = Rp.128,999,780.-

b. Menghitung dengan mengabaikan pertukaran kurs:

(Rp.2,2 milyard - Rp.250 juta ) X 10 % = Rp.195,000,000.-

Perhitungan yang benar yang a atau b ?

JN

Dear JN,

Terima kasih atas pertanyaan yang begitu menarik. Izinkan saya menjawab secara tidak langsung dulu dengan mengungkapkan sedikit pelajaran tentang persepuluhan.

Pertama-tama, persepuluhan dimulai di zaman Abraham sebagai tindakan iman (Kejadian 14) sebagai respons terhadap kunjungan dan berkat Ilahi yang diberikan kepadanya. 430 tahun kemudian baru muncul Hukum Taurat (Galatia 3:17) yang tidak dapat membatalkan perjanjian Allah kepada Abraham. Artinya, persepuluhan berdasarkan iman tetap berlaku selama masa Hukum Taurat. Namun, di samping iman, Hukum Taurat menambahkan ‘kewajiban’ dalam mempersembahkan persepuluhan. Pada waktu zaman Hukum Taurat ternyata ada TIGA PERSEPULUHAN bukan hanya satu:

1. Persepuluhan pertama, yaitu 10% yang harus disetor di Rumah Tuhan, tempat umat Tuhan dilayani dan di tempat mereka diberi makanan rohani. Perpuluhan itu adalah untuk kehidupan para pelayan, suku Lewi. Itulah kewajiban bagi Umat Tuhan – Bilangan 18:21-24; Maleakhi 3:8-10. Dalam persepuluhan pertama, 10% dari 10% atau persepuluhan dari persepuluhan adalah untuk kehidupan para Imam (keturunan Harun dan ke-empat anaknya) yang memimpin para pelayan suku Lewi – Nehemia 10:37-38.

2. Persepuluhan kedua, yaitu 10% kedua. Persepuluhan yang kedua tidak disetor di dalam Rumah Tuhan, tetapi disimpan di rumah sendiri sebagai tabungan wajib untuk mempersiapkan dana untuk menutupi biaya dalam melakukan ibadah. Pada khususnya, persepuluhan ini dipakai untuk menutupi biaya perjalanan ke Yerusalem tiga kali setahun pada waktu Masa Raya Paskah, Masa Raya Pentakosta dan Masa Raya Pondok Daun. Biaya perjalanan, makanan dan akomodasi harus ditanggung dari persepuluhan kedua itu dan masing-masing diperintah untuk menggunakannya dengan bersukacita dalam merayakan Masaraya Tuhan itu – Ulangan 12:4-18; 14:2-27; 16:16. Masa kini, mungkin dapat diaplikasi pada biaya menghadiri ibadah dan biaya retreat, seminar dsb.

3. Persepuluhan ketiga, yaitu 10% yang disetor setiap tahun ketiga. Seperti yang kedua, persepuluhan ini tidak disetor di Rumah Tuhan tetapi dalam masing-masing rumah. Persepuluhan ketiga adalah untuk bantuan sosial, untuk memberi makan yang miskin, janda-janda, para pelayan yang susah dan pengembara asing yang melewati negeri kita – Ulangan 14:28-29.

Tiga jenis perpuluhan itu terikat pada Hukum Taurat dan kita tidak lagi hidup dibawa Hukum Taurat, namun ada beberapa prinsip yang diajarkan yang penting:

a. Persepuluhan pertama, seperti persepuluhan Abraham, adalah milik Tuhan dan diberikan kepada Tuhan untuk kehidupan para pelayan. Yesus telah menganjurkan bahwa persepuluhan perlu terus dilakukan – Matthew 23:23; Lukas 11:42. Rasul Paulus telah mengajarkan persepuluhan dan persepuluhan dari persepuluhan sebagai pola menghidupkan para pelayan dan dia mengutip dari sistem Taurat sebagai peneguhannya – 1Korintus 9:6-14. Kesimpulan dari ayat-ayat ini adalah persepuluhan pertama itu masuk di tempat kita dilayani agar mendukung pelayanan disitu dan jangan memberangus mulut lembu yang sedang mengirik! Lihat juga Ibrani 7:1-10.

b. Persepuluhan kedua masa kini dapat diaplikasikan sebagai dana simpanan kita untuk membiaya diri pergi ke ibadah, seminar, retreat, Sekolah Alkitab, yaitu pesta-pesta rohani yang kita mau ikut dan supaya kita bersukacita. Walaupun persepuluhan kedua ini adalah dari Taurat yang tidak lagi berlaku, namun ada prinsip kehidupan yang baik yang dapat kita tarik daripadanya.

c. Persepuluhan ketiga adala tanggung-jawab sosial kita terhadap kaum miskin, anak-anak piatu dan para pelayan yang kesulitan dana. Walaupun persepuluhan ketiga tidak lagi berlaku namun prinsip kasih terhadap orang lain tetap berlaku bahkan adalah lebih kuat – 1Yohanes 3:16-18.

Jadi, dalam mempelajari persepuluhan, yang penting bukan menghitung daun selasih seperti kaum Farisi tetapi apa yang ada dalam hati kita. Apa kita memberi karena terpaksa? Itu sama sekali tidak menguntungkan Anda atau siapapun. Tuhan mencari hati iman yang memberi dengan kasih dan sukarela karena yang demikian akan diberkati.

Secara praktis, kalau menjual rumah untuk membeli rumah lain, kalau itu rumah tinggal, saya merasa tidak ada persepuluhan. Itu hanya ganti rumah, dan kalau kita harus menghitung semua inflasi, kenaikan gaji, perubahan kurs, berapa biaya yang dipakai dalam rumah dsb jangan-jangan kita jadi seperti kaum Farisi itu yang menghitung daun selasih.

Kalau itu adalah rumah kedua sebagai properti investasi, yaitu untuk untung, barulah dihitung laba rugi dalam menghitung keuntungan. Jadi, bukan harga jual tetapi keuntungan yang diperoleh yang merupakan untung untuk menghitung persepuluhan. Prinsip yang sama berlaku untuk semua pedagang. Persepuluhan dihitung dari untung setelah semua biaya dibayar. Sisanya adalah untung.

Dalam persepuluhan Anda, berilah di tempat Anda dilayani dan diberi makanan rohani dan pelayanan penggembalaan supaya ‘lembu’ sanggup melakukan tugasnya. Kalau Anda mau juga membantu pelayan-pelayan yang lain, puji Tuhan! Lakukanlah dengan dana yang lain seperti kita diajarkan dengan prinsip persepuluhan ketiga.

Akhirnya, ingatlah bahwa kita tidak di bawah Hukum Taurat dan sistem 3 persepuluhan tidak lagi diwajibkan kepada kita, namun prinsip-prinsip yang diajarkannya kita ambil dan aplikasikan dalam 3 jenis tanggung-jawab:

i. Tanggung-jawab mendukung pelayanan setempat

ii. Tanggung-jawab mempersiapkan dana untuk ibadah dan pesta-pesta rohani kita.

iii. Tanggung-jawab untuk membantu kaum miskin, janda, piatu dan pelayan yang susah.

Dan tentu di luar persepuluhan, jangan lupa ada persembahan sukarela. Tuhan tidak menghitung daun selasihmu, Dia melihat hatimu, kasihmu dan imanmu!

Tuhan memberkati,

P’Jeff

Ruang Tanya-Jawab: Ratu Sorga

Siapakah Ratu Sorga masa kini?

Saya mau tanya P’Jeff tentang ratu surga. Apakah penyembahan ratu surga ada kaitannya dengan katolik?

Jawaban:

Ratu Sorga dalam Firman Tuhan adalah satu dewi, berhala atau allah lain yang disembah orang untuk mencari berkat atas nafkah hidupnya. Tuhan menyebut peristiwa yang dibicarakan di dalam Kitab Nabi Yeremia di mana sebagian bangsa Israel telah menyembah Ratu Sorga dan membuat persembahan dengan menggunakan patungnya. Secara khusus Ratu Sorga disebut di dalam Yeremia 7:15; 44:17,18,19,25. Pembahasan dalam Yeremia 44 sangat lengkap. Sebagian umat Tuhan telah melarikan diri dari hukuman Tuhan ke tanah Mesir dan telah beriman bahwa mereka tadinya mendapat berkat melalui penyembahan berhala Ratu Sorga, namun Tuhan menjawab bahwa bukan berkat tetapi kutuk yang menjadi bagian mereka karena menyembah allah lain daripada Tuhan.

Di sepanjang sejarah Ratu Sorga dikenal dengan beberapa nama yang berubah dari zaman ke zaman seperti Isis dan Artemis dan selalu dikaitkan dengan dewi bulan. Ratu Sorga ini adalah identik dengan Artemis yang disebut dalam Kisah Para Rasul 19 yang disembah di seluruh dunia. Mereka telah percaya bahwa batu asli patung Artemis adalah batu yang turun dari langit (meteor). Patung Artemis diukir sebagai Ratu Sorga dan diberi kalungan bulan sabit di lehernya.

Mendekati akhir pelayanannya di Efesus (yang tidak dicatat di Alkitab tetapi dalam buku-buku sejarah seperti ”Christianizing the Roman Empire” by Ramsay McMullen, yang banyak mengutip dari dokumen-dokumen sejarah), Rasul Yohanes masuk ke dalam Kuil Artemis di Efesus dan berdoa supaya Tuhan menyatakan kuasanya atas Artemis. Pada saat berdoa telah terjadi gempa bumi besar dan patung Artemis telah rubuh dan pecah. Mulai saat itu Efesus telah menjadi kota Kristen.

Untuk merayakan kemenangan Yohanes atas Artemis, setelah kematiannya, Yohanes dikuburkan 700 meter dari lokasi kuil Artemis di sebuah bukit yang menghadap puing-puing kuil Artemis itu. Kemudian didirikan sebuah gedung Gereja besar di situ yang disebut, Gereja Santo Yohanes. Di dalam gedung Gereja itu pada bulan Juni, 431M, Musyawarah Gereja Katolik sedunia telah meresmikan Maria sebagai Ibu Allah, Ratu Sorga. Jadi, kalungan bulan sabit yang dulu di leher Artemis telah menjadi mahkota di kepala Maria.

Di kemudian waktu, pada tahun 1330 di zaman Seljuk Aydinoglu, Gereja itu diubah menjadi mesjid tetapi akhirnya gedung itu dihancurkan pada tahun 1402 dan sebuah mesjid baru dibangun dekatnya dengan tanda bulan sabit di atasnya.

Ternyata penyembahan Ratu Sorga masih terjadi terus masa kini dalam berbagai bentuk!

Selasa, 19 Agustus 2008

Peperangan Rohani: Demi Mereka yang Belum Selamat

Kita semua memiliki teman-teman dan keluarga yang belum mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Tentu kita mau agar mereka selamat dan dapat menikmati berkat Tuhan sepenuhnya. Pelajarilah topik Peperangan Rohani ini serta membaca ayat-ayatnya dan mempraktekkannya dalam doa bagi mereka yang Anda ingin berkati.

Lukas 11:5-13

Bahasa Yunani: anaideia – diterjemahkan “sikap yang tidak malu”

Artinya: Ketekunan yang tidak tahu malu – ini sikap doa yang benar

Contoh-contoh sikap “anaideia” itu:

(a) Doa Syafaat Abraham – Kej. 18:23-33

(b) Tuntutan Gideon – Hakim 6:1-40

(c) Semangat Yesaya – Yes 62:1,6-7

(d) Desakan Perempuan Kanaan – Mat 15:21-28

Tirai yang membutakan orang-orang yang belum selamat dan menghalangi mereka datang ke Kristus

“Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa, yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.” (2Kor 4:3-4)

Allah lebih rindu dari pada kita untuk melihat keselamatan jiwa-jiwa yang belum mengenal Dia. Tuhan mau agar kita bermitra dengan Dia dalam mencari keselamatan orang lain.

I. Kita harus memahami keadaan mereka yang belum selamat

A. Mereka yang belum selamat adalah buta terhadap Injil karena ada tirai-tirai yang membuat mereka tidak mengenal Yesus.

i tertutup (Bah. Yunani: kalupto); menyembunyikan, menutupi atau bungkus dengan tirai - sehingga tidak dapat dilihat. Suatu tirai penutup menutupi pikiran mereka yang belum menjadi oranmg percaya. Kita bertanya: “Kenapa mereka tidak mengerti? Kenapa mereka tidak melihat?” – Karena ada tirai rohani yang membutakan mata mereka.

i kebodohan (Bah. Yunani: moria). Lihat 1Kor. 2:14, “Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.”Sesuatu dianggap moria karena tirai itu. Bagi orang yang belum selamat barang supranatural adalah moria.- misalnya, kelahiran oleh perawan, jalan di atas air, orang buta disembuhkan dll.

i Perspektif atau pandangan orang yang belum selamat sudah menjadi kabur dan tidak melihat dengan jelas. Tirai itu harus dibuka. Tirai = kalumma. Buka tirai = anakalupto

B. Tirai yang menutupi mata mereka yang belum selamat harus dibuka sehingga terjadi penyingkapan

· Penyingkapan/pewahyuan (Bah. Yunani: apokalupsis); membuka tirai supaya bisa melihat / bisa mengerti

· Banyak orang percaya tidak tahu perbedaan antara informasi dan pewahyuan. Banyak sekte palsu menargetkan pikiran manusia dengan pengetahuannya – tetapi tanpa pewahyuan yang sejati tidak ada kehidupan. Pewahyuan adalah karya Roh Kudus yang memberi pengertian ilahi atas informasi itu.

· Informasi terhisab pada akal dan pikiran manusia dan tanpa pewahyuan hanya menjadi sesuatu harfiah saja.

· Pewahyuan Alkitabiah menggunakan dan mempengaruhi akal dan pikiran manusia tetapi berasal dari Roh Kudus dan terhisab pada hati kita.

· Kuasa Roh Kudus hanya dilepaskan melalui pewahyuan, bukan melalui informasi.

C. Orang percaya dapat berperan dalam membuka tirai dari mereka yang belum selamat melalui beberapa cara. Perhatikan beberapa kata berikut:

i Iluminasi (Bah. Yunani: photismos)

i Menerangi (Bah. Yunani: photizo); mengizinkan terang masuk. Contoh: shutter kamera

Kalau penutup lens (shutter) tidak buka, kalau tirai tidak dibuka, terang tidak akan masuk. Biarpun baiknya seseorang dan biarpun sesempurnanya Juruselamat kalau shutter tidak buka, terang tidak akan masuk!

i Dibutakan (Bah. Yunani: tuphloo) artinya: kabur, kabut, digelapkan, opaque. Kesombongan dan keangkuhan membutakan manusia. Satan telah membutakan – membuat kabut dan gelap sehingga tidak dapat dilihat (Baca Yoh 12:40).

II. Dibutakan oleh keangkuhan

– Lusifer – Yes 14. Keangkuhan yang sama diimpartasi ke Adam dan Hawa. Kebanyakan dalih manusia untuk tidak bertobat dan menerima keselamatan berkaitan dengan kesombongan dan keangkuhan (tidak mau menyerahkan hidup kepada yang lain)

A. Kaum pria biasanya lebih dibelenggu keanguhan dari pada kaum wanita.

Contoh: Mercu suar bercahaya sebagai peringatan tetapi bagaimana kalau nakhoda yang sudah banyak makan garam lebih mengandalkan diri daripada ikut mercu suar itu.

i Sebelum Kejatuhan Manusia, fokus manusia adalah memimpin, melayani, mengasuh dan melindungi orang lain.

i Setelah Kejatuhan Manusia, manusia dikuasai keangkuhan sehingga fokus manusia ada pada memuaskan diri sendiri dan menguasai. Kekuatan manusia (memimpin-melayani) menjadikan kepuasan diri sendiri sebagai fokusnya dan tujuannya. Daripada melayani orang lain, sekarang berusaha melayani keperluan sendiri demi mempertahankan diri. Ilah zaman ini telah mengenakan tirai yang membutakan sehingga terang tak dapat masuk lagi.

B. Tirai itu harus diangkat agar keangkuhan itu dapat dipatahkan dan pertobatan yang benar boleh terjadi.

i Pertobatan itu bukan hanya berbelok dan mengikuti jalan yang benar. Justru itu adalah buah keputusan pertobatan.

i Pertobatan (Yunani: metanoia), adalah memiliki pengertian atau pengetahuan yang baru – perubahan pikiran. Perubahan arah adalah realitas perubahan pikiran. Pertobatan itu bukan memiliki informasi baru tanpa transformasi. Ada orang yang “bertobat” berulang-ulang dari hal yang sama tanpa terjadi perubahan. Ini bukan pertobatan yang benar, Ef. 4:17-32.

i Yang belum selamat memerlukan pewahyuan, yaitu mendatangkan kuasa yang benar, agar ditransformasikan dan mampu berjalan dalam arah yang baru.

III. Pertanyaan-pertanyaan untuk Anda jawab dalam pelajaran ini

1. Apa dimaksud dengan kata “tirai” dalam 2Kor 4:3? Apa hubungannya dengan orang yang belum menjadi percaya dan bertobat? Dapat Anda menjelaskan hubungannya dengan pewahyuan yang dijelaskan dalam Alkitab?

2. Apa dimaksud dengan Satan “membutakan” pikiran orang yang belum bertobat/percaya? Apa hubungannya dengan kejatuhan manusia ke dalam dosa? Apa hubungan dan arti khusus hal ini bagi kaum pria dibandingkan dengan kaum wanita?

3. Apa arti benar “pertobatan”? Apa hubungannya dengan pewahyuan dari Alkitab?

Kalau Anda memahami hal-hal ini dan mempraktekkannya dalam doa dan peperangan rohani bagi teman-teman, saya yakin Anda akan mengalami penerobosan.